Episode : Mengapa Harus Pacaran?
Cinta. Pasti tau ya apa itu artinya. Kalau saya mah kurang
tau hehe.
Kalau yang dibilang temen – temen nih, cinta itu rasa suka,
sayang, rela berkorban dll untuk sesorang. Lalu yang dimaksud dengan sesorang
itu kemudian disebut pacar. Nah, bener nggak tuh?
Aku pernah bertanya kepada temanku yang ‘berpengalaman’ dalam hal itu. Aku nyeletuk bertanya begini,
Aku pernah bertanya kepada temanku yang ‘berpengalaman’ dalam hal itu. Aku nyeletuk bertanya begini,
“Kenapa sih harus punya pacar?”
Trus dia jawab gini,
“Lhah kan, Kita bisa belajar untuk menjadi dewasa dalam
menjalin hubungan itu.. ..” Dewasa? Kamunya aja manja gitu.. :D.
Aku lanjut pada percakapan itu,
“Oh begitu, terus emang apa tujuannya kamu pacaran, lama –
lama atau bentar lagi pasti putus, ya kan.. :D.”
Dia menjawab dengan agak marah,
“Ya jangan dido’ain gitu to. Harapannya itu ya bisa langgeng
sampai pernikahan gitu…hhe”
“Lah, daripada gitu, mbok sekarang aja nikahnya..! :D”
“Aduh, lha sekarang kan masih kecil, masa mau nikah.. -_-“
“Lha trus ngapain dong kalau gitu, mubadzir waktu. Udah
putusin aja, pacarannya habis nikah malah dapat pahala.. :D”
“Iya sih.. (Nah, itu tau juga -_-). Tapi ya jangan!”
“Lho, kenapa?”
“Udah terlanjur cinta, sayaaaaang banget sama dia…..”(halah
ALAY :D)
“Haha, gitu ya. Aku
juga sayang lho sama Fitri, Lia sama yang lain,…..”
“Aduh. Ya beda dong ya… (Please deh..)”
“Emang bedanya apa coba?”
“Ya bedalah, kalau itu menyangkut asmara gitu.. (sambil
nyengir - nyengir)”
“Halah. Gitu doank?”
“Ah.. gimana ya..? (Nah, bingung kan tuh.. :D) kalau udah
cinta kan kita jadi semangat, ada yang motivasi, ada yang bisa bantu kita kalau
sedang susah, ada yang nganterin kalau perlu dianterin… hehe”
“Aduh, kalau gitu mah, motivasi dari ortu n kakakku tu lebih
jos! Fritri, Lia juga suka bantu aku kalau aku butuh bantuan. Ngerjain PR
bareng, dianterin kemana bareng juga. Kalau masalah suruh nganterin, kamu kok
begito sih, nggak sopan tuh… dijadiin sopir.. :D”
“Ahh.. ya nggak lah. Kamu ni ngeyel teru. Gini ni, misal lagi
ribut sama ortu atau sama, mau curhat ke siapa hayo?”
“Astaghfirullahal’adzim, kalau itu mah gampang aj. Kenapa
harus ribut sampa orang tua? Kalau ada kesalahan atau uneg – uneg ya di
tabayunkan dong biar clear masalahnya. Kalau misal mau curhat atau perlu
motivasi, dateng aja tuh ke BK. Dijamin profesional, guru di sana pasti udah
biasa kan masalah begituan n pasti jga sudah ada solusinya. Lho, kurang apa
coba?”
“Iya, udah ah, pusing aku ngomong sama kamu.”
“Hehe. Astaghfirullah jangan pusing2. Aku biasa aja kok… :D”
Udah deh. Tinggalkan percakapan diatas. Jangan ikut – ikutan
pusing lho ya :D.
Percakapan diatas bukan sekedar
karangan juga, tapi real. Juga ada perubahan sedikit, maklumlah, aku bukan
orang yang daya ingatnya tinggi, otomatis tidak hafal seluruh kata – katanya.. J.
Hal itu membuktikan bahwa sebenarnya
kita kurang paham apa arti cinta sebenarnya. Kalau ‘cinta’ yang diungkapkan
diatas itu hanya sebatas nafsu, kita inginkan dia karena kita ingin, bukan
karena Allah.. iya, kan?
Pernah dengar ‘cinta sejati’ atau
cinta abadi’? aku setuju banget sama statement itu. Yang namanya cinta itu ya
endless, lha kalau model kayak gitu apa benar bisa disebut cinta? Terus gimana
kalau ternyata dia Cuma memanfaatkan kita, misal kebetulan kita pinter atau
orang tua kita kaya, atau kita orang penting di sekolah misalnya. Jangan mau
deh.. akhirnya kalau udah bosen di’putusin’. Habis manis sepah dibuang.
MasyaAllah.. lalu habis diputus terus jadi benci, tidak interaksi sama sekali,
memutus silaturrahim namanya. Dan itu sangat dilarang dalam agama! Chek aja deh
di al-Qur’an maupun hadistnya.
Belum lagi nih, biasanya yang punya
pacar pasti sms an tiap hari, belum lagi minta traktir. Haduh, uangnya mbok
buat aku aja buat beli tab.. :’). Boros teman – teman…..
Kan
tadi belajar dewasa ya, biasanya orang dewasa itu selalu berusaha untuk hemat,
bener nggak?. So, ini merupakan pelanggaran atas prinsip kedewasaan… (Orasi!)
:D.
Menurut penelitia itu tadi, sudah
terbukti kan kalau pacaran itu lebih banyak mudharatnya..? dan dalam agama kita
tercinta sangat sangat sangat dianjurkan untuk menjauhi sesuatu yang mengandung
kemudharatan bagi kita.
Eh.., masih ada lagi ‘kisah cinta’
yang lain. Mungkin ini lebih complicated lagi nih..
Hm, untuk yang ini aku juga bingung
mau dibagaimanakan. Pihak laki – lakinya itu orangnya baiiik banget, bisa
dibilang agamis pula. Demikian juga perempuannya. Biasanya disebut dengan
ikhwan dan akhwat. Nah, ini agak beda, memang jarang bertemu tapi berkomunikasi
lewat media lain.
Si laki – laki pintar sekali dalam
masalah agama, kalau ditanya soal hukum apa begitu misalnya, dia langsung jawab
beserta dalilnya. Mau bilang apa kalau udah gitu coba? Tapi selain itu, dia
juga rajin menanyakan kabar n menanyakan hal lain kepada si perempuan. Misalnya
sms begini, “Assalamu’alaykum. Sedang sibuk apa ukhty?” Lebay juga nggak tuh?
Kan masih ada hal lain yang bisa ditanyakan. Kemudian ditambah intensitas sms
yang sangat sering. Pastilah si perempuan menjadi tertarik kepada si laki –
laki.
Si perempuan pasti senang di
perhatikan, karena memang umumnya perempuan itu suka diperhatikan. Apalagi ada
seseorang yang bisa menjawab pertanyaannya, memberi solusi, selalu bisa
komunikasi kapanpun, dimanapun saat tidur sekalipun… (Hdh Nglindur itu mah… :D)
Padahal
siapa tahu si laki – laki juga melakukan hal yang sama kepada teman
perempuannya yang lain.. (Hdh masyaAllah kasihan sekali.. :’( ) memberi suatu
perhatian lebih tapi ia tidak menganggap itu suatu yang lebih…
Siapa kalau gitu yang salah? Aku
juga tidak tahu siapa yang salah, menurut teman – teman bagaimana? J jangan sampai kita terutama teman –
teman perempuan tertipu oleh ikhwan yang seperti itu, sama nggak seperti
playboy? Hhe. kalau dia memang baik, dia tidak akan berbuat seperti itu kan ya? Sekali lagi, cerita itu real bukan rekayasa hehe .. :D
Oleh karena itu, sebenarnya rasa
cinta kita sat ini yang sesungguhnya itu cinta kita kepada Allah, orang tua dan
sahabat – sahabat kita. Mereka adalah orang yang lebih real membuktikan
cintanya dengan sesuatu hal yang besar kepada kita.
Cinta itu benar – benar ada ketika
kita merasa bahagia ada didekat mereka, sehingga kita tak rela mereka pergi
jauh dari kita. Selalu mengingatkan dalam kebaikan. Menuntun kita untuk menjadi
pribadi yang lebih baik, saling membantu dalam berbagai urusan. Dan yang paling
penting, cinta itu endless tidak akan hilang walau terpisahkan oleh ruang dan
waktu. Pernah tau kan kisah kakek dan nenek ketika salah satu dari mereka sudah
dipanggil oleh Allah, tak sedikitpun cinta mereka hilang, akan terus mendo’akan
dan menghormatinya. Itulah cinta sejati. Sekali cinta selamanya tetap cinta.. J
Kita mungin sudah pernah mengalami
atau mendengar kisah – kisah seperti diatas. Em, Allah mengaruniakan rasa cinta
kepada kita itu tidak salah, tergantung bagaimana kita memenejnya. Dengan cinta
Allah juga menguji kita, terutama para remaja. Hal itu bisa kita jadikan
sebagai ladang jihad kita untuk saat ini. Karena Allah pasti akan memberikan
keberkahan tersendiri ketika kita mampu meletakkan cinta kita di tempat dan
waktu yang tepat. Karena semua ada masanya da kita tidak bisa memungkiri hal
itu.
So, yuk kita persembahkan cinta kita
kepada orang yang dipilihkan oleh Allah..
“Bukan cinta yang memilihmu, tapi
Allah yang memilihmu untuk kucintai..”
Semoga
kita tetap istiqomah dijalannya dan senantiasa diberi hidayah oleh Allah
Subhanahu Wata’ala. Aamiiiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar