Translate

Minggu, 22 Desember 2013



Episode : Mengapa Harus Pacaran?

Cinta. Pasti tau ya apa itu artinya. Kalau saya mah kurang tau hehe.
Kalau yang dibilang temen – temen nih, cinta itu rasa suka, sayang, rela berkorban dll untuk sesorang. Lalu yang dimaksud dengan sesorang itu kemudian disebut pacar. Nah, bener nggak tuh?
            Aku pernah bertanya kepada temanku yang ‘berpengalaman’ dalam hal itu. Aku nyeletuk bertanya begini,
“Kenapa sih harus punya pacar?”
Trus dia jawab gini,
“Lhah kan, Kita bisa belajar untuk menjadi dewasa dalam menjalin hubungan itu.. ..” Dewasa? Kamunya aja manja gitu.. :D.
Aku lanjut pada percakapan itu,
“Oh begitu, terus emang apa tujuannya kamu pacaran, lama – lama atau bentar lagi pasti putus, ya kan.. :D.”
Dia menjawab dengan agak marah,
“Ya jangan dido’ain gitu to. Harapannya itu ya bisa langgeng sampai pernikahan gitu…hhe”
“Lah, daripada gitu, mbok sekarang aja nikahnya..! :D”
“Aduh, lha sekarang kan masih kecil, masa mau nikah.. -_-“
“Lha trus ngapain dong kalau gitu, mubadzir waktu. Udah putusin aja, pacarannya habis nikah malah dapat pahala.. :D”
“Iya sih.. (Nah, itu tau juga -_-). Tapi ya jangan!”
“Lho, kenapa?”
“Udah terlanjur cinta, sayaaaaang banget sama dia…..”(halah ALAY :D)
“Haha,  gitu ya. Aku juga sayang lho sama Fitri, Lia sama yang lain,…..”
“Aduh. Ya beda dong ya… (Please deh..)”
“Emang bedanya apa coba?”
“Ya bedalah, kalau itu menyangkut asmara gitu.. (sambil nyengir - nyengir)”
“Halah. Gitu doank?”
“Ah.. gimana ya..? (Nah, bingung kan tuh.. :D) kalau udah cinta kan kita jadi semangat, ada yang motivasi, ada yang bisa bantu kita kalau sedang susah, ada yang nganterin kalau perlu dianterin… hehe”
“Aduh, kalau gitu mah, motivasi dari ortu n kakakku tu lebih jos! Fritri, Lia juga suka bantu aku kalau aku butuh bantuan. Ngerjain PR bareng, dianterin kemana bareng juga. Kalau masalah suruh nganterin, kamu kok begito sih, nggak sopan tuh… dijadiin sopir.. :D”
“Ahh.. ya nggak lah. Kamu ni ngeyel teru. Gini ni, misal lagi ribut sama ortu atau sama, mau curhat ke siapa hayo?”
“Astaghfirullahal’adzim, kalau itu mah gampang aj. Kenapa harus ribut sampa orang tua? Kalau ada kesalahan atau uneg – uneg ya di tabayunkan dong biar clear masalahnya. Kalau misal mau curhat atau perlu motivasi, dateng aja tuh ke BK. Dijamin profesional, guru di sana pasti udah biasa kan masalah begituan n pasti jga sudah ada solusinya. Lho, kurang apa coba?”
“Iya, udah ah, pusing aku ngomong sama kamu.”
“Hehe. Astaghfirullah jangan pusing2. Aku biasa aja kok… :D”
Udah deh. Tinggalkan percakapan diatas. Jangan ikut – ikutan pusing lho ya :D.
            Percakapan diatas bukan sekedar karangan juga, tapi real. Juga ada perubahan sedikit, maklumlah, aku bukan orang yang daya ingatnya tinggi, otomatis tidak hafal seluruh kata – katanya.. J.
            Hal itu membuktikan bahwa sebenarnya kita kurang paham apa arti cinta sebenarnya. Kalau ‘cinta’ yang diungkapkan diatas itu hanya sebatas nafsu, kita inginkan dia karena kita ingin, bukan karena Allah.. iya, kan?
            Pernah dengar ‘cinta sejati’ atau cinta abadi’? aku setuju banget sama statement itu. Yang namanya cinta itu ya endless, lha kalau model kayak gitu apa benar bisa disebut cinta? Terus gimana kalau ternyata dia Cuma memanfaatkan kita, misal kebetulan kita pinter atau orang tua kita kaya, atau kita orang penting di sekolah misalnya. Jangan mau deh.. akhirnya kalau udah bosen di’putusin’. Habis manis sepah dibuang. MasyaAllah.. lalu habis diputus terus jadi benci, tidak interaksi sama sekali, memutus silaturrahim namanya. Dan itu sangat dilarang dalam agama! Chek aja deh di al-Qur’an maupun hadistnya.
            Belum lagi nih, biasanya yang punya pacar pasti sms an tiap hari, belum lagi minta traktir. Haduh, uangnya mbok buat aku aja buat beli tab.. :’). Boros teman – teman…..
Kan tadi belajar dewasa ya, biasanya orang dewasa itu selalu berusaha untuk hemat, bener nggak?. So, ini merupakan pelanggaran atas prinsip kedewasaan… (Orasi!) :D.
            Menurut penelitia itu tadi, sudah terbukti kan kalau pacaran itu lebih banyak mudharatnya..? dan dalam agama kita tercinta sangat sangat sangat dianjurkan untuk menjauhi sesuatu yang mengandung kemudharatan bagi kita.
            Eh.., masih ada lagi ‘kisah cinta’ yang lain. Mungkin ini lebih complicated lagi nih..
            Hm, untuk yang ini aku juga bingung mau dibagaimanakan. Pihak laki – lakinya itu orangnya baiiik banget, bisa dibilang agamis pula. Demikian juga perempuannya. Biasanya disebut dengan ikhwan dan akhwat. Nah, ini agak beda, memang jarang bertemu tapi berkomunikasi lewat media lain.
            Si laki – laki pintar sekali dalam masalah agama, kalau ditanya soal hukum apa begitu misalnya, dia langsung jawab beserta dalilnya. Mau bilang apa kalau udah gitu coba? Tapi selain itu, dia juga rajin menanyakan kabar n menanyakan hal lain kepada si perempuan. Misalnya sms begini, “Assalamu’alaykum. Sedang sibuk apa ukhty?” Lebay juga nggak tuh? Kan masih ada hal lain yang bisa ditanyakan. Kemudian ditambah intensitas sms yang sangat sering. Pastilah si perempuan menjadi tertarik kepada si laki – laki.
            Si perempuan pasti senang di perhatikan, karena memang umumnya perempuan itu suka diperhatikan. Apalagi ada seseorang yang bisa menjawab pertanyaannya, memberi solusi, selalu bisa komunikasi kapanpun, dimanapun saat tidur sekalipun… (Hdh Nglindur itu mah… :D)
Padahal siapa tahu si laki – laki juga melakukan hal yang sama kepada teman perempuannya yang lain.. (Hdh masyaAllah kasihan sekali.. :’( ) memberi suatu perhatian lebih tapi ia tidak menganggap itu suatu yang lebih…
            Siapa kalau gitu yang salah? Aku juga tidak tahu siapa yang salah, menurut teman – teman bagaimana? J jangan sampai kita terutama teman – teman perempuan tertipu oleh ikhwan yang seperti itu, sama nggak seperti playboy? Hhe. kalau dia memang baik, dia tidak akan berbuat seperti itu kan ya? Sekali lagi, cerita itu real bukan rekayasa hehe .. :D
            Oleh karena itu, sebenarnya rasa cinta kita sat ini yang sesungguhnya itu cinta kita kepada Allah, orang tua dan sahabat – sahabat kita. Mereka adalah orang yang lebih real membuktikan cintanya dengan sesuatu hal yang besar kepada kita.
            Cinta itu benar – benar ada ketika kita merasa bahagia ada didekat mereka, sehingga kita tak rela mereka pergi jauh dari kita. Selalu mengingatkan dalam kebaikan. Menuntun kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, saling membantu dalam berbagai urusan. Dan yang paling penting, cinta itu endless tidak akan hilang walau terpisahkan oleh ruang dan waktu. Pernah tau kan kisah kakek dan nenek ketika salah satu dari mereka sudah dipanggil oleh Allah, tak sedikitpun cinta mereka hilang, akan terus mendo’akan dan menghormatinya. Itulah cinta sejati. Sekali cinta selamanya tetap cinta.. J
            Kita mungin sudah pernah mengalami atau mendengar kisah – kisah seperti diatas. Em, Allah mengaruniakan rasa cinta kepada kita itu tidak salah, tergantung bagaimana kita memenejnya. Dengan cinta Allah juga menguji kita, terutama para remaja. Hal itu bisa kita jadikan sebagai ladang jihad kita untuk saat ini. Karena Allah pasti akan memberikan keberkahan tersendiri ketika kita mampu meletakkan cinta kita di tempat dan waktu yang tepat. Karena semua ada masanya da kita tidak bisa memungkiri hal itu.
            So, yuk kita persembahkan cinta kita kepada orang yang dipilihkan oleh Allah..
            “Bukan cinta yang memilihmu, tapi Allah yang memilihmu untuk kucintai..”
Semoga kita tetap istiqomah dijalannya dan senantiasa diberi hidayah oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Aamiiiiin.

           
           




Tidak ada komentar:

Posting Komentar