Translate

Minggu, 07 September 2014

Episode Kisahmu Lebih Indah



Manusia adalah satu kisah. Kisah perjalanan yang paling indah. Bahkan lebih tinggi ratingnya daripada kisahnya ‘Habibi Ainun’, ‘Meteor Garden’, ‘Love Rain’, ‘GGS’, ‘BBF’, DLL DSB DST..

Karena ditulis oleh Sang Maha Pencipta, Maha Mengetahui segala sesuatu. Namun, banyak orang yang tak peduli akan kisahnya sendiri dan sibuk membicarakan orang lain. Sungguh kisah itu lebih indah diatas sebuah kesungguhan dalam kebaikan. Temanku yang satu ini memang sangat kritis.

Dia membuatku berpikir juga, ada benarnya juga terkadang banyak memandang oranglain tanpa menengok diri sendri terlebih dahulu. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman yang telah dijalani. 

Balik lagi deh sama pengalaman. Tabu katanya. Itu itu saja paling yang di elu – elukan. “Pengalaman adalah guru yang terbaik”. Iya, sudah tau. Sudah hapal. Guru BK, guru agama, guru sosiologi, guru antropologi, guru olahraga, sampai guru TI pun selalu bilang seperti itu diakhir pelajaran. 

Hm. Rinduku jadi kambuh lagi pada bu guruku yang cantik dan selalu struggle itu. Pelajarannya sangat menarik, bukan pelajarannya tapi motivasinya. Orang baik selalu mengerti apa yang ia lakukan, dan akan berusaha melakukan hal yang terbaik. Pengalaman sebagai cermin. Cermin bagi diri sendiri. Cermin bagi orang lain. Betapa sulitnya kita menghapus pengalaman buruk yang telah kita torehkan. Karena cermin itu telah ternodai cat hitam. 

Kita hidup ditengah orang lain. Orang lain punya panca indera untuk melihat orang lainnya. Pengalaman bukan hanya sekedar pengalaman, ia adalah esensi diri kita. So, hanya perlu menorehkan hal yang baik saja dalam catatan kisah kita sendiri, untuk nilai dirikita sendiri, alhamdulillah bagi orang lain.

Tak perlu malu ketika kemana – mana masih pakai sepeda. Tak perlu malu juga ketika kemana – mana msih berjalan kaki. Itu bukan wujud ketidak mampuan, tapi kesempatan untuk tetap berjuang. 

Bayangkan ketika dewasa nanti anda tidak berminat untuk berjuang, dari hal kecil saja, pergi ke pasar selalu naik motor tidak mau jalan kaki atau naik sepeda, menyerahkan semua tugas rumah kepada pembantu rumah tangga, laundry pakaian dll dsb dst… atau mengatakan pada anak anda nanti, ‘nak, nanti kamu kudu jadi orang sukses supaya hidupnya enak’. Apakah pejuangan ini sesuatu yang sangat tidak mengenakkan itu?
Bagaiman sesuatu tanpa didasari perjuangan? Menyontek, korupsi, suka hangout, suap, bunuh diri adalah sebagian hasil sikap yang tidak mengenal arti sebuah perjuangan.

Mereka dilanda ketakutan, ketakutan akan sebuah keadaan yang nantinya akan membuatnya untuk bersusah payah. Lalu kita bisa meraih apa tanpa sebuah perjuangan? Kita bisa memiliki kisah hidup yang berkesan tanpa sebuah perjuangan? #Flat.

Hidup bagaikan roda yaang berputar…. #lyric.
Kadang di bawah kadang di atas. Tapi, bumi kan berotasi dari kanan ke kiri? Bukan atas ke bawah? #ndk nyambung.

Ketika kita berada ‘diatas’ pastinya ingin selalu berada disana dan tidak mau kehilangan. Sederhana saja. Berbagi dengan orang lain, dan berjuang dengan sederhana.. insyaAllah bukankah membuat keadaan stabil dan datar?

Kisah kita terlalu sayang untuk dinodai..
Torehkan dalam kisah itu sebuah realitas perjuangan…
Karena kisahmu lebih indah seperti Dia Yang Maha Indah dan menyukai keindahan..
12 Agustus 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar